Gerilyawan Kalah
kennarayan
19.53
kau selalu nampak.
selalu muncul.
dalam lapisan atmosferku.
terserap dalam setiap partikel.
hampir terlupakan.
banyak aku mencoba.
hampir menyarah.
banyak aku mengenang.
kenapa berlari?
kenapa berjalan?
diamku berarti.
sepiku menanti.
gelegar gelombang pikiran
sampaikan pesan abstrak
selesaikan kisah
akhiri hidup
perlahan lagi ku mencari
dalam hari ini menanti
jawaban itu pasti
jadi besok terjadi lagi
coba berubah
tapi tak mudah
sudah biasa
aku kelana
Alasanmu
kennarayan
07.37
Napas terengah menantiku
Yang tahu diriku lelah mengejarmu
Jauh berlalu di depanku
Jatuh aku di belakangmu
Tak ada lagi
Tak akan lagi
Mampuku sesali
Gelapku sepi
Hapus memori dalam hati
Hancurkan pedih
Selami mati
Ku sendiri
Dulu kita
Sekarang saya
Lalu dia
Dan kalian
Hujan Ditengah Kemarau
kennarayan
20.39
Panas tak berujung
Demi debu yang berterbangan
Langit gelap berasap
Terik mentari menyebur
Gelap mendung tak berarti
Ditengah kemarau kau kembali
Tak ada kabar kau beri
Kini kau meminta janji
Kau coba hapus kotor ini
Coba redap panas ini
Basahi hati
Coba tak berhenti
Langit ini lebih gelap
Lidah kilat ke bumi
Kini sudah pekat
Hitamnya berarti
Jangan tanya lagi
Ini sudah terjadi
Hujan kini
Mentari sembunyi
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar