Menghindari kecewa
kennarayan
10.30
Setiap saja aku selalu ingin tahu tentang kabarmu. Seberapa jauh
jarak yang coba kau buat diantara kaki dan langkah. Seberapa tidak pahamnya
kau. Memikirkan kata saja membuat ku gagap. Kalap. Kau bersama jelas dengan bayang
yang menghilang. Lama. Lama sudah jelas kau begini. Dan aku hanya mampu bungkam
dengan segala fakta yang gamblang. Jelas bukan ini yang kau cari. Jelas gelap
dan sepi tak ku mengerti. Tapi kau terus tertawa dalam hati. Senyum sumringah
itu terlihat begitu saja. Tidak dengan kenyataan di depan yang terawang-awang. Kau
ijinkan malam menghilang. Yang tak bersama sapanya. Namun aku tidak.
Aku menghindari kecewa. Tidak hanya satu aku pernah terluka.
Bersama sapa dan berlalu begitu saja. Ijinkan aku pamit sejenak. Dari niatan
yang tak berniat atas aku. Coba buat aku membalik pandanganku. Namun kau jangan
kembali dulu.
Tak hanya kecewa yang ku hindari. Hati yang berkeluh ini
hanya membuat prasangka. Buruknya jelas akan jadi dosa. Namun mengijinkan pergi
itu tidak mudah. Jika hanya mengidari kecewa, mengapa dengan tidak berharap
saja. Bahkan tidak untuk sekedar berekspektasi.
Setidaknya kau tau untuk malam yang selalu ku sembunyikan. Aku
tak pernah membencimu. Jelas aku sedang mencintaimu. Jangan putar pandanganmu
kebelakang. Kearahku. Jelas itu yang ku hindari. Aku menghindari mu.
Menghindari
kecewa.
------------------------------------------------------------------------
Memandang Gelap
kennarayan
06.17
Indahnya tak terlihat, atau parahnya itu hilang. Tak setiap
hari hal ini terjadi. Bisa jadi ini membutakan saja. Walau tak tahu sampai
kapan. Jelas sudah salah dengan caranya memandang. Jelas sudah gelap yang
dipandang. Hitam pekat tak pernah menanda. Bahkan arah kau hiraukan. Darimana yakin
itu muncul ditengah ketidakberdayaan. Ku pernah titipkan api yang sengaja kau
basahi. Bahkan aku menyuruhku pergi dan berkata: “basahi semua api, buang semua
cahaya.”
Indahnya sedikit memudar. Namun tak mampu dipandang. Sesak sedikit,
tersenggal nafas ini sakit. Mungkin akan mati. Tidak dalam sedih sendiri. Keputusan
ini jelas diri yang ambil. Segala buruk ku terima. Segala baik, terima kasih. Jelas
aku belum pergi. Masih dalam air yang menenggelamkan pikir. Aku bernafas. Kau baik-baik
saja. Aku dalam bahaya. Kau baik-baik saja.
Mengapa kita tak saling memandang?
Bodohnya aku. Jelas kau dalam gelap. Jelas aku dalam air.
Seyakin apa kita melakukan hal-hal ini?
Bodohnya aku. Jelas kau tak pernah tahu.
Sudah dapat dipastikan. Aku tak bernafas. Kau tak melihat. Aku
tak melihat. Kau tak tau. Aku bodoh. Kaupun sama. Bersiaplah mati terjerat
waktu yang mengulur.
Dari ku malam.
Temenan yuk.
kennarayan
00.42
Malam ini.
Kadang sebagai perempuan, aku lebih banyak
berfikir dari pada merasakan.
Mungkin terlalu banyak rasa yang aku
pikirkan atau sebaliknya.
Ini tepat malam hari.
Hari ini sesuatu tak biasa terpikir begitu
saja.
Sebuat pertanyaan timbul: "Apa yang
akan perempuan lakukan terhadap rasa?"
Kita buat ini simple saja. Pertanyaan
ini tentang bagaimana ‘cara’ atau ‘apa-yang-bisa’ perempuan lakukan terhadap
rasa (cinta/ suka/ sayang) pada seseorang. Bahkan ketika pertanyaan itu
depermudah justru memunculkan sesuatu yang sulit.
Yaaa, pertanyaannya sudah jelas terjabarkan.
Bagaimana yaaa?
Sekarang kita bahas versi saya yaa. Saya merupakan bukan orang
yang terbuka terhadap ‘seseorang’. Mengatakan yang sebanarnya bukan hal yang
mudah, walaupun saya bukan tipe yang suka memberi kode (atau semacamnya). Mungkin
beberapa perempuan yang memiliki keberanian tersebut akan lebih ‘berperan aktif’
terhadap hubungan. Namun saya dan sebagian orang yang saya kenal bukan termasuk
yang ‘berperan aktif’ tersebut. Namun saya menemukan suatu jawaban yang benar
versi saya. Ada yang menyebutkan: Laki-laki dan perempuan yang berteman tidak
mungkin tidak ada apa-apanya. Dari siapapun yang menyebutkan tersebut menjadi
sebuah jawaban:
Ajaklah seseorang itu berteman.
*untuk ada apa-apanya itu urusan Tuhan
Malam
Little fun trip
kennarayan
11.26
Hallo.
Long time no see. Hahahahah
Semester
lalu sedikit diramaikan dengan tugas yang agak padat. Banyak juga masalah yang
timbul. But, I don’t wanna tell you about the problem. Lets talks about my
vacation.
My family
start the vacation from Tangerang. My father drove it by him self until arrived
in Salatiga. Then, aku meluncur dengan bus ke Salatiga dari Solo. Singkat cerita
perjalanan ini dimulai dari
Solo-Salatiga-Jombang-Blitar-Malang-Denpasar-Surabaya-Demak-Tangerang.
Dimanapun terdapat udara sejuk, hijaunya dedaunan, dan air yang mengalir, disitulah tepatnya air surga yang menetes ke bumi.
Kadang, gak bisa bohong lagi. Kalau pantai itu juga indah.
New Year Lettering
kennarayan
10.22
Happy new year.
Selamat Tahun baru 2015.
Letering on the middle night |
Lettering on 1st January 2015 |
Semoga tahun ini semua dalam keadaan sehat dan bahagia.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar