Just a Story

your life is just a sketch by pencil in your heart and your mind.

Menghindari kecewa

Setiap saja aku selalu ingin tahu tentang kabarmu. Seberapa jauh jarak yang coba kau buat diantara kaki dan langkah. Seberapa tidak pahamnya kau. Memikirkan kata saja membuat ku gagap. Kalap. Kau bersama jelas dengan bayang yang menghilang. Lama. Lama sudah jelas kau begini. Dan aku hanya mampu bungkam dengan segala fakta yang gamblang. Jelas bukan ini yang kau cari. Jelas gelap dan sepi tak ku mengerti. Tapi kau terus tertawa dalam hati. Senyum sumringah itu terlihat begitu saja. Tidak dengan kenyataan di depan yang terawang-awang. Kau ijinkan malam menghilang. Yang tak bersama sapanya. Namun aku tidak.

Aku menghindari kecewa. Tidak hanya satu aku pernah terluka. Bersama sapa dan berlalu begitu saja. Ijinkan aku pamit sejenak. Dari niatan yang tak berniat atas aku. Coba buat aku membalik pandanganku. Namun kau jangan kembali dulu.

Tak hanya kecewa yang ku hindari. Hati yang berkeluh ini hanya membuat prasangka. Buruknya jelas akan jadi dosa. Namun mengijinkan pergi itu tidak mudah. Jika hanya mengidari kecewa, mengapa dengan tidak berharap saja. Bahkan tidak untuk sekedar berekspektasi.


Setidaknya kau tau untuk malam yang selalu ku sembunyikan. Aku tak pernah membencimu. Jelas aku sedang mencintaimu. Jangan putar pandanganmu kebelakang. Kearahku. Jelas itu yang ku hindari. Aku menghindari mu. 

Menghindari kecewa.


------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Memandang Gelap

  Indahnya tak terlihat, atau parahnya itu hilang. Tak setiap hari hal ini terjadi. Bisa jadi ini membutakan saja. Walau tak tahu sampai kapan. Jelas sudah salah dengan caranya memandang. Jelas sudah gelap yang dipandang. Hitam pekat tak pernah menanda. Bahkan arah kau hiraukan. Darimana yakin itu muncul ditengah ketidakberdayaan. Ku pernah titipkan api yang sengaja kau basahi. Bahkan aku menyuruhku pergi dan berkata: “basahi semua api, buang semua cahaya.”
  
  Indahnya sedikit memudar. Namun tak mampu dipandang. Sesak sedikit, tersenggal nafas ini sakit. Mungkin akan mati. Tidak dalam sedih sendiri. Keputusan ini jelas diri yang ambil. Segala buruk ku terima. Segala baik, terima kasih. Jelas aku belum pergi. Masih dalam air yang menenggelamkan pikir. Aku bernafas. Kau baik-baik saja. Aku dalam bahaya. Kau baik-baik saja.

  Mengapa kita tak saling memandang?
Bodohnya aku. Jelas kau dalam gelap. Jelas aku dalam air.
  Seyakin apa kita melakukan hal-hal ini?
Bodohnya aku. Jelas kau tak pernah tahu.
  Sudah dapat dipastikan. Aku tak bernafas. Kau tak melihat. Aku tak melihat. Kau tak tau. Aku bodoh. Kaupun sama. Bersiaplah mati terjerat waktu yang mengulur.


Dari ku malam.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Temenan yuk.


Malam ini.
Kadang sebagai perempuan, aku lebih banyak berfikir dari pada merasakan.
Mungkin terlalu banyak rasa yang aku pikirkan atau sebaliknya. 
Ini tepat malam hari.

Hari ini sesuatu tak biasa terpikir begitu saja.
Sebuat pertanyaan timbul: "Apa yang akan perempuan lakukan terhadap rasa?"
Kita buat ini simple saja. Pertanyaan ini tentang bagaimana ‘cara’ atau ‘apa-yang-bisa’ perempuan lakukan terhadap rasa (cinta/ suka/ sayang) pada seseorang. Bahkan ketika pertanyaan itu depermudah justru memunculkan sesuatu yang sulit.
Yaaa, pertanyaannya sudah jelas terjabarkan.
Bagaimana yaaa?

Sekarang kita bahas versi saya yaa. Saya merupakan bukan orang yang terbuka terhadap ‘seseorang’. Mengatakan yang sebanarnya bukan hal yang mudah, walaupun saya bukan tipe yang suka memberi kode (atau semacamnya). Mungkin beberapa perempuan yang memiliki keberanian tersebut akan lebih ‘berperan aktif’ terhadap hubungan. Namun saya dan sebagian orang yang saya kenal bukan termasuk yang ‘berperan aktif’ tersebut. Namun saya menemukan suatu jawaban yang benar versi saya. Ada yang menyebutkan: Laki-laki dan perempuan yang berteman tidak mungkin tidak ada apa-apanya. Dari siapapun yang menyebutkan tersebut menjadi sebuah jawaban:
Ajaklah seseorang itu berteman.
*untuk ada apa-apanya itu urusan Tuhan



Malam 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Little fun trip

Hallo. Long time no see. Hahahahah
Semester lalu sedikit diramaikan dengan tugas yang agak padat. Banyak juga masalah yang timbul. But, I don’t wanna tell you about the problem. Lets talks about my vacation.

My family start the vacation from Tangerang. My father drove it by him self until arrived in Salatiga. Then, aku meluncur dengan bus ke Salatiga dari Solo. Singkat cerita perjalanan ini dimulai dari Solo-Salatiga-Jombang-Blitar-Malang-Denpasar-Surabaya-Demak-Tangerang. 

Dimanapun terdapat udara sejuk, hijaunya dedaunan, dan air yang mengalir, disitulah tepatnya air surga yang menetes ke bumi.





Kadang, gak bisa bohong lagi. Kalau pantai itu juga indah.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

New Year Lettering

Happy new year.
Selamat Tahun baru 2015.



Letering on the middle night

Lettering on 1st January 2015

Semoga tahun ini semua dalam keadaan sehat dan bahagia.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar