your life is just a sketch by pencil in your heart and your mind.

Memandang Gelap

  Indahnya tak terlihat, atau parahnya itu hilang. Tak setiap hari hal ini terjadi. Bisa jadi ini membutakan saja. Walau tak tahu sampai kapan. Jelas sudah salah dengan caranya memandang. Jelas sudah gelap yang dipandang. Hitam pekat tak pernah menanda. Bahkan arah kau hiraukan. Darimana yakin itu muncul ditengah ketidakberdayaan. Ku pernah titipkan api yang sengaja kau basahi. Bahkan aku menyuruhku pergi dan berkata: “basahi semua api, buang semua cahaya.”
  
  Indahnya sedikit memudar. Namun tak mampu dipandang. Sesak sedikit, tersenggal nafas ini sakit. Mungkin akan mati. Tidak dalam sedih sendiri. Keputusan ini jelas diri yang ambil. Segala buruk ku terima. Segala baik, terima kasih. Jelas aku belum pergi. Masih dalam air yang menenggelamkan pikir. Aku bernafas. Kau baik-baik saja. Aku dalam bahaya. Kau baik-baik saja.

  Mengapa kita tak saling memandang?
Bodohnya aku. Jelas kau dalam gelap. Jelas aku dalam air.
  Seyakin apa kita melakukan hal-hal ini?
Bodohnya aku. Jelas kau tak pernah tahu.
  Sudah dapat dipastikan. Aku tak bernafas. Kau tak melihat. Aku tak melihat. Kau tak tau. Aku bodoh. Kaupun sama. Bersiaplah mati terjerat waktu yang mengulur.


Dari ku malam.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar